Musrenbang Desa Palak Aneh, Prioritaskan Non Fisik Terkait Dengan Peningkatan Perekonomian Masyarakat

Pelaksanaan Musrenbang Desa Palak aneh yang dilaksanakan pada tangal 24/1 – 2017 dihadiri oleh masyarakat setempat baik dari unsur LPM, BPD, Niniak Mamak dan Pemuka Masyarakat lainnya, Sekretaris Kecamatan Pariaman Selatan, dan Bappeda Kota Pariaman bertindak sebagai pendamping. Dalam hal ini pihak Desa Palak Aneh menyampaikan aspirasinya seperti yang disampaikan oleh Ketua BPD Desa Palak Aneh (Fajri) berupa kegiatan fisik seperti pembangunan drainase, perbaikan sanitasi perumahan, dll, serta kegiatan non fisik yang menyangkut pemberdayaan masyarakat secara ekonomi keagaamaan, dan kepemudaan. Adapun Kepala Desa Palak Aneh menyampaikan bahwa usulan dibagi menjadi kegiatan fisik dengan bobot hanya 30% diantaranya membangun irigasi, jalan baru yang menghubungkan Desa Palak Aneh Ke Desa Sungai Kasai selebar 6,5 m, membangun tempat bermain anak-anak serta menyediakan buku yang berkualitas untuk anak-anak tersebut. Sedangkan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat direncanakan dengan bobot 70% dengan tujuan mengembangkan ekonomi masyarakat setempat. Salah satunya adalah rencana pendirian BUMDES ( Badan Usaha Milik Desa) dengan harapan nantinya dapat membangun perekonomian masyarakat menjadi lebih baik dan komoditi unggulan desa tersebut yaitu berupa padi dapat ditingkatkan produktivitasnya serta dapat dinikmati hasilnya oleh masyarakat setempat.
Selanjutnya Tim Pendamping dari Kecamatan Pariaman Selatan mengajak masyarakat agar secara proaktif menyampaikan aspirasi pembangunan desanya, dan meyelesaikan administrasi realisasi fisik tahun sebelumnya sehingga pada saat evaluasi (audit) dapat berjalan dengan lancar. Selanjutnya dari pihak Bappeda yang dihadiri oleh Kepala Bidang Ekonomi, Citrha Aditur Bahri menyampaikan aspirasi yang disampaikan ini akan dipilah menjadi prioritas di tingkat kecamatan.
Apresiasi buat Kepala Desa Palak Aneh dan masyarakatnya yang telah menetapkan komposisi pendanaan untuk kegiatan fisik (30 %) dan non fisik (70%). Kecenderungan selama ini desa lebih memprioritaskan penggunaan APBDes untuk kegiatan fisik (infrastruktur), yang menurut hemat kami walaupun kegiatan fisik tentu saja dibutuhkan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat, namun kegiatan non fisik seperti pemberdayaan ekonomi kerakyatan, peningkatan kapasitas sumberdaya manusia, serta penguatan kelembagaan di tingkat desa justru lebih berdampak luas dan akan berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.